Jumat, 19 Februari 2016

Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS)

Apakah DOMS itu?
       Mungkin istilah Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) masih asing di telinga kita, namau tanpa disadari kita sering mengalami problem berupa DOMS.

       Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) adalah suatu rasa sakit atau nyeri pada otot yang dirasakan 24-48 jam setelah melakukan aktivitas fisik atau olahraga. DOMS dapat terjadi ketika pertama kali melakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi dan terjadi kerja otot secara berlebihan, gejala yang menyertai terjadinya DOMS meliputi spasme otot, keterbatasan ROM, terjadinya bengkak, penurunan kekuatan otot, dan nyeri lokal (Cheung et al., 2003). 

       Permasalahan tentang DOMS sering ditimbulkan terutama oleh latihan eksentrik seperti downhill running (lari menuruni bukit), plyometrics, dan resistance training (latihan dengan tahanan). Berbagai latihan tersebut menyebabkan kerusakan pada sel membran otot sehingga akan memulai terjadinya respon inflamasi, menyebabkan pembentukan produk-produk sampah metabolik, yang berperan sebagai stimulus kimiawi pada nerve endings (ujung saraf). Kontraksi eksentrik yang terjadi saat otot yang aktif sedang memanjang ini berhubungan dengan kenaikan yang terlambat pada tingkat serum dari enzyme spesifik otot seperti creatine kinase (CK) sehingga menyebabkan kerusakan serabut otot (Jones et al. 1989). Karena itu latihan yang menyebabkan induced muscle damage (kerusakan otot) berhubungan dengan inflamasi aseptik. Hal ini didukung beberapa bukti bahwa otot yang terkena mengalami nyeri dan bengkak dan dari pemeriksaan histologis menggunakan sampel biopsi mengindikasikan disrupsi ultrastructural dari beberapa serabut otot (Newham 1988 ; Lieber et al. 1991),
                                         Gambar 1. Mekanisme terjadinya DOMS

Bagaimanakah cara mengatasinya? 

Berikut sedikit penelitian tentang penanganan DOMS, Penelitian dari British Journal of Sport Medicine tentang efek massage pada DOMS ,massage bermanfaat dalam mengurangi nyeri hamstring.
Penelitian lain juga menyebutkan cryotherapy (ice) dapat memberikan fasilitasi terhadap terjadinya pemulihan pada muscle soreness (Cheung et al., 2003)
Andung (2013) melaporkan penelitiannya bahwa ice massage yang  diberikan setelah istirahat selama 30 menit, dengan waktu treatment selama 10 menit cukup efektif untuk mengurangi nyeri pada otot hamstring. Penelitian dari Derminhan (2015), ice massage efektif untuk rileksasi otot dan mengurangi efek DOMS.


Sedikit tulisan dari saya , semoga bermanfaat bagi kita semua. Bila ada salah kata atau mungkin kurang relevan dari tulisan saya ini mohon koreksi dan sarannya
Terimakasih.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar